Terjemahan Kisah Ulama Salaf The Story of The First Time Shaikh Utsaimin Ate Apple Fruit

25 Jumadil Awal

Kisah Pertama Kali Syaikh al-Utsaimin Memakan Buah Apel: The Story of The First Time Shaikh Utsaimin Ate Apple Fruit


Source: https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Red_apple_on_a_plate_2017_A.jpg

Suatu saat,
Syaikh Utsaimin datang mengunjungi kota Madinah. Salah seorang kaya
mengundang beliau makan malam di rumahnya.

One time,

Shaikh Utsaimin came to visit city of Medina. One of rich men invited him for having dinner in his home.

Hadir bersama beliau dalam jamuan makan malam tersebut, empat orang, termasuk Syaikh Abdrurrozaq dan Syaikh Utsaimin. Saat memasuki ruang makan, pandangan Syaikh Utsaimin tertuju pada tumpukan buah-buahan beraneka ragam yang tertata rapi menyerupai gunung kecil.


There came along with him in the dinner invitation, four people, including Shaikh Abdurrozaq and Shaikh Utsaimin. When entering the dining room, Shaikh Utsaimin's view was directed to a pile of fruits variously arranged well like small mountain.


Syaikh lalu mengambil buah apel dari tumpukan tersebut, lantas berkata kepada kami,

“Tahukah kalian, kapan pertama kali aku memakan buah apel?”

Shaikh then took the apple from the pile, then talked to us,

"Do you know, when the first time I ate apple fruits?"

Kemudian, Syaikh Utsaimin pun bercerita,

Then, Shaikh Utsaimin told story

“Dahulu, Syaikh As-Sa’di mengajar buku yang agak berat, yaitu Qawa’id Ibni Rajab. Kitab ini agak sulit dipahami karena berkaitan dengan kaidah-kaidah fikih. Pada awalnya, banyak murid beliau yang hadir, namun lama-kelamaan berkurang, hingga akhirnya saat beliau menamatkan kitab tersebut, hanya tinggal aku sendiri bersama beliau. Setelah itu, beliau merogoh sakunya dan mengeluarkan sebutir apel berwarna merah. Baru pertama kali aku melihat buah seperti itu.


"Long ago, Shaikh as-Sa'di taught a quite heavy book, Qawa'id ibn Rajab. This book was little bit difficult to be understood because it related to the rules of Fiqh. In the beginning, many of his students were present, but during the time went by they were absent, until the end when he finished the book, there was only me who accompanied him. After that, he seek his pocket and took a red apple. It was the first time I saw fruit like that.


Beliau berkata,

‘Ini buah tuffahah (apel), yang dimakan bagian dalamnya. Ada bijinya di dalam. Jangan dimakan.’

He said,

'This is tuffahah "apple", which consumed its inside part. There are seeds inside it. Don't eat it.'

Aku sangat gembira menerima hadiah tersebut, maka aku segera pulang dan mengumpulkan seluruh keluargaku, istri dan anak-anakku, lalu kutunjukkan kepada mereka buah tersebut. Karena mereka juga baru pertama kali melihat buah apel, maka ada yang berkata, ‘Apakah ini tomat?’


I was very happy to receive the present, so I went home immediately and gathered all of my family, wife and children, then showed them the fruit. Because this also the first time they saw apple fruit, so there was saying, 'is this tomato?"


Akhirnya aku membelah-belah buah apel tersebut lantas kubagikan kepada keluargaku.”


Finally I sliced the apple and distributed it to my family.


Hanya sebutir apel akan tetapi sangat berkesan di hati Syaikh Utsaimin dan menyenangkan beliau bahkan keluarga beliau.


Just an Apple, but it was very impressive in the heart of Shaikh Utsaimin and made him and even his family happy.


Dari Madinah Hingga ke RadioRodja: Mendulang Pelajaran Akhlak dari Syaikh Abdurrazaq Al-Badr, oleh ust. Firanda


From Medina UpTo RadioRodja: Gaining lessons of attitude from Shaikh Abdurrazaq al-Badr, by Ust. Firanda 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemahan Cerpen Milkmaid and Her Pail