Terjemahan Cerpen The Wet Pants

10 Rabiul Akhir 1441 H

The Wet Pants:
Celana Basah:


There is a nine-year-old kid sitting at his desk and all of a sudden, there is a puddle between his feet and the front of his pants are wet.

Ada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang tengah duduk di bangkunya dan secara tiba-tiba, ada sebuah genangan antara kakinya dan bagian depan celananya basah.

He thinks his heart is going to stop because he cannot possibly imagine how this has happened. It’s never happened before, and he knows that when the boys find out he will never hear the end of it.

Dia berpikir jantungnya akan berhenti berdetak karena dia tidak bisa membayangkan bagaimana semua ini terjadi. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dan dia tahu bahwa jika anak laki-laki tahu dia tidak akan pernah mendengar akhirnya.

When the girls find out, they’ll never speak to him again as long as he lives. The boy believes his heart is going to stop; he puts his head down and prays this prayer, “Dear God, this is an emergency! I need help now! Five minutes from now I’m dead meat.” He looks up from his prayer and here comes the teacher with a look in her eyes that says he has been discovered. 

Jika anak perempuan tahu, mereka tidak akan pernah berbicara kepadanya lagi sepanjang hidupnya. Si anak laki-laki percaya jantungnya akan berhenti; dia menundukkan kepalanya dan berdoa (dengan) doa ini), "Ya Tuhan! Ini adalah (keadaan) darurat! Aku butuh bantuan sekarang! Lima menit dari sekarang aku akan menjadi daging busuk." Dia bangun dari doanya dan sekarang datang seorang guru dengan tatapan di matanya bahwa dia sudah ketahuan.

As the teacher is walking toward him, a classmate named Susie is carrying a goldfish bowl that is filled with water. Susie trips in front of the teacher and inexplicably dumps the bowl of water in the boy’s lap. 

Ketika guru tengah berjalan ke arahnya seorang teman kelas bernama Susie sedang membawa mangkok tempat ikan mas yang berisi air. Susie tersandung didepan sang guru dan entah kenapa menumpahkan mangkok air di pangkuan si anak laki-laki.

The boy pretends to be angry, but all the while is saying to himself, “Thank you, Lord! Thank you, Lord!”

Si anak berpura-pura marah, tapi sementara itu berkata kepada dirinya sendiri, "Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan!"

Now all of a sudden, instead of being the object of ridicule, the boy is the object of sympathy. The teacher rushes him downstairs and gives him gym shorts to put on while his pants dry out.

Sekarang secara tiba-tiba, alih-alih  menjadi bahan tertawaan, sang anak laki-laki malah menjadi objek simpati. Sang guru buru-buru membawanya turun dan memberikannya celana gym untuk dikenakan sementara menunggu celananya kering

All the other children are on their hands and knees cleaning up around his desk. The sympathy is wonderful. But as life would have it, the ridicule that should have been his has been transferred to someone else – Susie. She tries to help, but they tell her to get out. “You’ve done enough, you klutz!” 

Semua anak yang lain membersihkan disekitar bangkunya. Rasa simpati memang menakjubkan, tapi sebagaimana kehidupan memilikinya,  cemoohan yang seharusnya diterimanya telah beralih ke orang lain
- Susie. Dia mencoba untuk membantu, tapi mereka menyuruhnya untuk pergi, "Kamu sudah cukup (membuat masalah), dasar bodoh!"

Finally, at the end of the day, as they are waiting for the bus, the boy walks over to Susie and whispers, “You did that on purpose, didn’t you?” 

Akhirnya, di penghujung hari, ketika mereka sedang menunggu bis, si anak laki-laki berjalan ke arah Susie dan berbisik, "Kamu melakukan itu dengan sengaja, bukan?"

Susie whispers back, “I wet my pants once too.” 

Susie berbisik kembali, "aku juga membasahi celanaku (ngompol) sekali."

Moral: All of us go through all good and bad things in life. We should always remember how we felt when we were in same condition and should not mock others for being in it. Always try to understand their situation as if you are in it and help much as possible praying to god that today you are in a condition to help someone who needs it.

Moral: Kita semua melalui hal baik dan buruk dalam kehidupan. Kita harus selalu mengingat yang kita rasakan ketika kita bebagaimanarada di posisi yang sama dan tidak seharusnya mengejek orang lain karenanya. Selalu mencoba untuk mengerti keadaan mereka seakan-akan kamu yang mengalaminya dan perbanyak membantu sebisa mungkin berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa hari ini kamu berada dalam keadaan (orang) yang membantu orang yang membutuhkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terjemahan Cerpen Milkmaid and Her Pail